Salah satu
pesugihan yang cukup kondang bagi masyarakat Rembang adalah
Nyai Puspo
Cempoko. Bila lelaki bersedia menjadi suami silumanan ini dan melakukan
senggama setiap malam Jumat Kliwon maka ia rela memberikan harta yang
bejibun. Apa kompensasi lainnya?
Nyai Puspo Cempoko adalah
penunggu gaib di daerah Kabongan, Rembang. Bagi kalangan kebatinan
tempat tersebut mempunyai nilai mistik yang sangat tinggi. Beberapa
orang sering datang ke Kabongan untuk melakukan ziarah dengan tujuan
tertentu. Kabarnya, mereka datang untuk meminta kekayaan.
Konon,
para peziarah banyak yang dikabulkan keinginannya sehingga mereka
menjadi kaya raya. Menurut
cerita yang beredar kekayaan itu tidak
diberikan secara cuma-cuma. Nyai Puspo meminta sejumlah imbalan kepada
peziarah yang menginginkan kekayaan darinya. Kabarnya, syarat yang
diajukan cukup unik.
Pencari
pesugihan harus rela menjadi suami
Nyai Puspo yang harus melayani kebutuhan seksualnya setiap malam Jumat
Kliwon. Guna menyalurkan hasrat itu Nyai Puspo minta disediakan kamar
khusus dimana hanya mereka berdua saja yang boleh masuk ke kamar
tersebut.
Selain memenuhi kebutuhan seksual, Nyai Puspo juga
meminta agar disediakan sesaji yang terdiri dari jajan pasar, kembang
wangi, kelapa hijau serta bakaran kemenyan madu. Semua sesaji harus
disediakan setiap malam. Tak boleh ada yang terlupakan.
Nasir,
orang kaya di daerah Tuban dikabarkan pernah mencari pesugihan di tempat
tersebut. Sebelumnya, ia hanyalah anak petani miskin. Setelah tirakat
di Kabongan, ia pulang ke kampung halamannya dan merintis berbagai
usaha. Meski sukses memetik harta, ia tak berani kimpoi. Mungkin ia
masih ingat dengan persekutuan gaib yang telah dijalani dengan Nyai
Puspo.
Menurut pembantunya, Nasir memiliki kamar khusus yang
tidak boleh dimasuki oleh siapa pun, termasuk sang pembantu. Tiap malam
Jumat Kliwon, pembantu Nasir selalu mendengar suara mesra yang datangnya
dari balik kamar. Setelah diintip dari lubang kunci, ia mendapati
majikannya sedang bermesaraan dengan seorang perempuan. Pembantu itu
heran karena selama ini ia tak pernah membukakan pintu untuk tamu
tersebut.
Diduga, perempuan itu adalah siluman Nyai Puspo. Apalagi
setiap hari Nasir selalu menyediakan sesaji seperti yang diminta oleh
Nyai Puspo. Dugaan itu makin kuat, selain tidak menikah di usia lanjut,
Puspo pun sering berbicara sendiri. Bila diajak berbicara, jawabannya
sering ngelantur, tak jelas tujuannya. Padahal, fenomena seperti itu
biasanya dialami oleh mereka yang mencari pesugihan di daerah Kabongan,
Rembang.