Sebutlah
pria ini dengan nama sutejo,sutejo adalah seorang pedagang mainan
anak-anak yang sering menjajakan dagangannya di emperan jalan alun-alun kota sumedang.Dengan penghasilan yang tidak tentu,membuat sutejo belum memiliki rumah dan terpaksa harus mengontrak.
Bertahun-tahun hidup sebagai pedagang membuat sutejo mengenal banyak
orang dan ada orang yang baik hati mengajarkannya ilmu kebathinan untuk
menjaga dirinya dari marabahaya.
Pada suatu waktu,sutejo dan keluarganya berpindah kontrakan.Pada mulanya
sutejo tidak tahu menahu mengenai desas desus yang berkembang mengenai
pemilik rumah kontrakannya hingga pada suatu hari ada tetangganya yang
memberitahu bahwa pemilik rumah kontrakan tersebut melakukan pesugihan
kepada buto ijo.
Dan yang membuat sutejo tambah waspada,buto ijo tersebut meminta tumbal
yang wedalnya hari sabtu.Secara kebetulan sutejo dan anaknya lahir di
hari sabtu tentu saja ini cukup merisaukan sutejo.namun,karena tidak
ingin membuat resah istrinya,hal tersebut di pendam sendiri tapi sutejo
selalu bersikap waspada.
Hingga pada suatu malam,tiba-tiba sutejo merasakan keanehan yang
terjadi.Tubuhnya tiba-tiba menggigil dan kepanasan padahal saat itu suhu
udara sedang dingin karena merasa ada sesuatu yang akan terjadi,dia pun
segera mengambil wudhu dan bersembahyang malam.Tidak lama setelah
sutejo bersembahyang,hawa panas yang tadi mendera mendadak
menghilang.malam itu dilalui sutejo dengan rasa was-was.
Esoknya terjadi hal yang sangat tidak diinginkan oleh sutejo,kini
anaknya yang mendadak sakit dan panas karena sudah tahu itu adalah
perbuatan dari buto ijo maka sutejo pun segera melakukan antisipasi.Ilmu
yang pernah dipelajarinya langsung di praktekan,tidak lupa dia
mengambil wudhu dahulu dan kemudian membaca doa yang diajarkan oleh
gurunya,setelah cukup lama.Anaknya kembali normal dan sembuh.
Karena tidak terima anaknya hampir menjadi tumbal dari pesugihan buto
ijo.Sutejo bertekad akan mengembalikan guna-guna tersebut ke
pemiliknya.Dan pada malam jumat,sutejo mengurung dirinya dikamar
melakukan ritual untuk melawan pengaruh jahat dari buto ij0(proses ini
tidak bisa saya jelaskan secara rinci karena narasumber tidak
menceritakan apa yang terjadi di malam itu).Singkat cerita sutejo
berhasil mengalahkan buto ijo tersebut dan mengembalikannya ke orang
yang melakukan pesugihan.
Esok harinya warga di daerah tempat tinggal sutejo geger,karena anak
dari pemilik rumah kontrakan tersebut tiba-tiba meninggal tanpa ada
sebab dan alasan.posisi meninggalnya pun bisa dibilang cukup aneh,yaitu
dalam posisi duduk.
Sutejo pun mafhum bahwa itu karena buto ijo tidak berhasil mengambil
nyawa dirinya dan anaknya maka dari itu,buto ijo mengambil nyawa anak
pemilik rumah kostan tersebut.
Karena tidak ingin terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan kepada
keluarganya,sutejo lantas berinisiatif untuk pindah rumah
kontrakan.Tidak lama setelah dirinya pindah,sutejo mendengar kabar bahwa
pemilik rumah kontrakan yang dulu ditempatinya kini telah miskin secara
mendadak.
Kini suteju pun meneruskan kehidupan seperti biasanya, menjajakan mainan
anak-anak.Meski penghasilannya tidak seberapa namun selama itu halal
pasti akan dilakukan,itulah prinsip yang menjadi pegangan sutejo.Tamat.
Kaya dari perbuatan yang menyimpang dari agama dan menyekutukan tuhan
tidak akan bertahan lama.Miskin tapi bekerja dengan halal lebih mulia
dari menjadi kaya dengan melakukan hal yang kotor dan berdosa.