Pernah dengar laku
pesugihan Gunung Kemukus ? Atau ngalap berkah di
Gunung Kawi? Dua laku pesugihan itu ritualnya masih tergolong ‘biasa’
saja. Laku pesugihan Gunung Kemukus malah ritualnya tergolong maknyus !
Mudah dan enak, tidak usah ribet dengan segala macam uba-rampe, cukup
datang ke sana dan melakukan hubungan sex dengan wanita yang memang
sudah banyak tersedia, selanjutnya..tinggal kesepakatan anda dengan para
jin penunggu.
Di indonesia terdapat berbagai macam laku pesugihan. Dari Jawa Tengah
dan Jawa Timur, yang paling banyak adalah dengan memelihara
tuyul.
Syaratnya tidak begitu sulit. Anda bisa mencarinya di bukit Surowitri-
Gresik atau di daerah Krucuk di Klaten. Tuyul-tuyul di daerah tersebut
terkenal sangat profesional. Salah satunya, yang paling diakui
kehebatannya adalah tuyul jenis memet, dengan kedua taring panjang di
mulutnya.
Tuyul jenis ini mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap
majikan, tetapi anda juga harus mampu menyediakan semua kebutuhan dia.
Seperti kamar khusus dengan ranjang dan kelambu berwrna hijau, cermin,
boneka kayu, permainan dakon, dan lima tetes darah manusia tiap
minggunya. O ya.., anda juga harus sering-sering membawa tuyul ini
jalan-jalan keliling kampung sebelum maghrib, supaya tuyul merasa krasan
dalam peliharaan anda.
Dan satu lagi, jangan pernah lalai dengan semua
persyaratan itu, karena jika tuyul marah maka nyawa salah satu keluarga
anda akan melayang. Tidak begitu sulit bukan, bahkan sepertinya sangat
mudah. Tapi…!! Menjelang akhir hidup anda, anda akan merasakan sakit
yang amat sangat. Sakaratul maut akan berjalan lama sekali, dan tentu
saja sangat menyiksa.
Selain tuyul ada juga laku pesugihan Buto Ijo. Tetapi laku ini agak
berat uba rampenya. Anda harus menyediakan kamar khusus dan memberinya
makan berupa manusia setiap tahun. Satu tumbal akan dihargai 1,5 milyar.
Tetapi kalau anda gagal menyediakan ‘hidangan’ itu maka nyawa anda
sendiri akan melayang. Jadi siap-siap saja sedia manusia yang masih
segar dalam jumlah yang banyak.
Ada yang lebih gampang lagi dari jenis pesugihan di atas. Yaitu laku
pesugihan Jaran Penoreh. Untuk laku jenis ini anda harus membuka usaha
angkutan umum dan pada tiap badan kendaraan harus diberi gambar kuda
putih. Tumbalnya akan dipilih sendiri oleh kendaraan tersebut, dengan
menabrak orang di jalan. Gampang bukan ?
Masih ada beberapa lagi jenis pesugihan yang mungkin anda sudah sering
sekali mendengarnya atau bahkan menyaksikan sendiri pelakunya. Seperti
babi ngepet, anjing ngepet, ratu ular dan pesugihan bulus putih.
Ketiganya sudah tidak asing lagi bukan. Berbagai macam cerita dan film
tentang laku pesugihan itu sudah sering sekali kita baca atau saksikan.
Namun ada beberapa laku pesugihan yang bagi saya amat sangat aneh dan
tidak lazim. laku pesugihan ini bahkan pernah saya saksikan sendiri
pelakunya. Laku pesugihan itu bernama Macan kerah dan Kandang bubrah.
Bagi para penganut laku pesugihan Macan Kerah, mereka harus selalu
berantem dengan tetangga kanan kirinya.
Pokoknya setiap hari harus cari
perkara biar bisa berantem mulut dan kalau bisa sampai jotos-jotosan.
Seru bukan. Semakin sering dia berantem, semakin sering pula dia
mendapat harta kekayaan.
Sedangkan laku pesugihan kandang bubrah, anda cuma diharuskan merenovasi
rumah tiap tahun. Pokoknya hanya merenovasi meskipun tidak ada bagian
tertentu dari rumah yang rusak. Hmm..laku pesugihan ini rasanya cocok
untuk orang yang menekuni bidang arsitektur.
Nah, saya sendiri pernah mempunyai tetangga yang menjalani ke dua laku
tersebut secara bersamaan. Macan Kerah dan Kandang Bubrah. Karena kedua
laku pesugihan tersebut memang sangat saling mendukung. bagaimana tidak?
Karena saking seringnya cari perkara dengan para tetangga maka orang di
desa kami jadi kesal dan sering sekali melempari rumah trsebut dengan
batu. Walhasil, setelah pagi berantem, sorenya mereka benahi genteng
atau kaca jendela. Klop bukan ?
Sumber : Joe Wicaksono