Ratu Pantai Selatan Nyai Roro Kidul adalah salah satu tokoh alam gaib nusantara yang sangat terkenal bahkan banyak orang luar negeri yang juga mengetahuinya. Sang Ratu dahulunya adalah seorang manusia berkelamin wanita yang sangat cantik jelita bernama Putri Kadita anak gadis dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran.
Putri Kadita dulu terkena guna-guna ilmu hitam dari seorang dukun sakti di zamannya atas perintah ibu tirinya yang jahat sehingga wajah juga sekujur tubuhnya dipenuhi luka aneh yang mengeluarkan bau tidak sedap. Putri Kadita dulu diusir dari istana karena musibah yang menimpanya itu karena dikhawatirkan akan memberikan aib kepada keluarga kerajaan.
Dulu selama berhari-hari Putri kadita berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas sampai akhirnya ia berada di pinggir pantai selatan tanah Jawa. Dulu di pinggir pantai itu, Putri Kadita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa seraya memasrahkan dirinya kepada kehendak dan ketentuan Tuhan atas dirinya.
Ia niatkan untuk berjalan ke tengah laut menenggelamkan dirinya supaya mati. Tiba-tiba ia pingsan seketika. Raga Putri Kadita terbawa ombak ke tengah laut. Raga Putri Kadita pun mati, namun, dengan kuasa kepemilikan-Nya, Tuhan menghidupkan kembali rohnya Putri Kadita dan dijadikan sebagai Ratu penguasa alam gaib pantai selatan pulau Jawa yang saat ini dikenal banyak orang dengan nama Ratu Kidul.
Tuhan menjadikannya seperti itu karena amal kebajikan yang selalu dilakukannya setiap hari selama hidup sebagai seorang putri Kerajaan Pajajaran. Ratu Kidul akan terus ada s/d akhir zaman tiba.
Ki Ular Topo adalah julukan untuk R. Cokro Amin Wiguna Badi Kusumo yang saat ini berusia hampir 99 tahun. Beliau bertemu dengan Ratu Kidul pertama kalinya di pantai Jolosutro di daerah Jawa Timur pada tahun 1969 ketika beliau sedang bermain di pantai itu dengan istri dan 9 orang anaknya.
Pada saat itu, ombak yang sedang tenang mendadak menjadi tinggi besar mencapai 4 meter dan menelan anak bungsu Ki Ular Topo. 7 hari berharap anaknya kembali, ternyata tidak juga kembali. Keluarga Ki Ular Topo dirundung kesedihan yang sangat dalam.
Ki Ular Topo memutuskan untuk pergi sendiri ke pantai Jolosutro lagi untuk mencari anak kesayangannya yang hilang itu. Selama 6 jam Ki Ular Topo duduk terdiam di pinggir pantai, ia tidak mendapatkan hasil apapun.
Tiba-tiba Ki Ular Topo mendengar suara anaknya yang masih berumur 7 tahun itu berteriak keras memanggilnya dari tengah laut. Ia kaget dan suara itu menghilang begitu saja. Ia berpikir mungkin suara itu hanyalah halusinasi karena harapannya. Tiba-tiba dari belakang tubuhnya, ada yang menepak punggung Ki Ular Topo dan ternyata itu adalah anaknya yang ia cari-cari.
Anak itu berkata kepada ayahnya: " Bapak tidak usah khawatir dan sedih lagi. Aku baik-baik saja kok Pak. Aku sekarang diurus Bunda Ratu." Ki Ular Topo menjawab kata-kata anaknya itu: "Bunda Ratu?
Maksudmu?" Anak itu menjawab pertanyaan ayahnya: " Bunda Ratu Kidul Pak. Penguasa Laut Selatan. Pokoknya Bapak tenang saja dan ikhlaskan aku untuk pergi ya Pak. Ini semua kan tidak akan terjadi tanpa kehendak Gusti Ilahi Pak. Kelak Bapak akan paham kok.
Mulai saat ini, Bapak disebut juga Ki Ular Topo ya. Itu julukan buat Bapak dari Bunda Ratu. Kata Bunda Ratu, nanti tahun 2011 ketika Bapak mendekati umur 99 tahun, Bapak akan menjadi orang tua yang banyak memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan. Kata Bunda, Bapak akan wafat di usia 100 tahun setelah Bapak banyak menolong orang dengan bantuan dari Bunda Ratu."
Kemudian anak itu menghilang begitu saja dari pandangan Ki Ular Topo. Ki Ular Topo belum paham persis apa yang disampaikan oleh anaknya itu. Namun, selama berpuluh-puluh tahun, ia setiap malam Jumat rutin datang ke pantai Jolosutro dan melakukan pertapaan selama 9 jam di pinggir pantai itu walaupun selama bertapa, ia tidak mendapatkan apa-apa. Bertemu dengan anaknya lagi pun tidak.
Tapi ia memegang teguh kata-kata terakhir anaknya itu kepadanya. Pada tahun 1999, istri Ki Ular Topo meninggal dunia di usia 79 tahun. Sejak menghilangnya anak bungsu Ki Ular Topo, satu demi satu anak-anak Beliau pun meninggal dunia sampai tersisa tinggal 1 anak yang hingga saat ini masih hidup yaitu anak Beliau yang pertama bernama R. Cokro Suryo Wiguna Bimo Kusumo yang akrab dipanggil Mas Bimo. Mas Bimo adalah teman akrab saya sejak kecil dan dari kecil, saya seringkali main ke rumahnya sehingga saya pun sering bertemu dengan Ki Ular Topo sejak kecil.
Akhir tahun 1999, Ki Ular Topo yang sedang bertapa di Pantai Jolosutro, tiba-tiba didatangi sosok wanita yang sangat cantik jelita berpakaian serba hijau dengan mahkota emas di kepalanya yang berambut panjang. Sosok wanita itu berkata kepada Ki Ular Topo: "Sudah puluhan tahun aku menunggu datangnya saat ini sebagaimana engkau sudah bertapa selama puluhan tahun di pantai ini wahai Sang Petapa Sejati yang sudah tua namun tetap gagah perkasa. Malam ini aku menemuimu untuk mewariskan Ilmu Ular Topo kepadamu wahai R. Cokro Amin Wiguna Badi Kusumo.
Dengan ilmu ini, kau akan mampu menolong banyak manusia yang sedang terlilit masalah ekonomi di dalam bangsa yang sedang terpuruk ekonominya ini. Kuberikan Kitab Ular Topo ini kepadamu yang akan tamat kau pelajari selama 9 tahun. Hanya kamu yang bisa menyentuh dan membuka kitab ini. Bila ada orang lain yang mencoba menyentuh dan membukanya tanpa izinmu, dia akan tersetrum energi listrik yang sangat kuat sampai pingsan.
Kamu boleh mempraktekkan keseluruhan isi kitab ini bila kamu sudah berumur 98 tahun. Makanlah daun ini. Daun ini bernama Daun Ular Topo. Jika kau memakannya, maka kau tidak akan pikun walaupun sudah tua s/d akhir hayatmu dan ragamu pun tidak akan lemah. Daun ini berasal dari dalam laut yang belum mampu dijangkau oleh manusia karena keterbatasannya.
Laksanakanlah pesan-pesanku dan jadilah engkau wahai Ki Ular Topo sebagai wakilku di pulau ini sesuai dengan jati dirimu." Ki Ular Topo bertanya kepada sosok wanita cantik jelita ini: "Siapakah sesungguhnya engkau?" Lalu wanita itu menjawab dengan keras: "Akulah Nyai Roro Kidul Sang Ratu Pantai Selatan yang banyak dicari manusia yang mempercayai legendaku!" Ki Ular Topo langsung bersujud kepada Ratu Kidul, namun Sang Ratu berteriak: Jangan! Aku tidak layak dan pantas untuk mendapatkan sujud darimu manusia! Hanya Tuhanlah yang berhak kau sujudi! Maka bersujudlah hanya kepadanya!" Ki Ular Topo pun bersujud dengan niat sujud syukur kepada Tuhan atas anugerah yang ia terima setelah berpuluh-puluh tahun melewati begitu banyak ujian cobaan kehidupan.
Selama 9 tahun Ki Ular Topo mempelajari kitab yang diberikan oleh Ratu Kidul kepadanya. Efek Daun Ular Topo yang ia makan pun benar-benar terbukti. Walaupun umurnya semakin tua, namun Ki Ular Topo tidak pikun dan tetap kuat raganya. Ki Ular Topo menceritakan pengalamannya dengan Ratu Kidul kepada Mas Bimo dan saya pada tahun 2010. Saya sangat tertarik dengan apa yang beliau sampaikan waktu itu.
Awalnya, saya tidak mempercayai cerita beliau. Namun, saya banyak melihat secara langsung keajaiban pada diri Ki Ular Topo. Saya pernah mengantar Ki Ular Topo ke pasar di pagi hari. Ketika di pasar, ada seorang ibu-ibu tua yang sedang belanja hendak dirampok oleh 6 orang laki-laki bertubuh besar juga bertato. Melihat hal itu, Ki Ular Topo berteriak lantang kepada para perampok itu dan seketika pada saat itu para perampok itu jatuh terpental -/+ 5 meter seperti ada yang mendorongnya dengan keras.
Saya juga pernah melihat ada tetangga Ki Ular Topo yang terkena santet cukup parah sampai-sampai setiap malam hari orang itu muntah darah dan mengeluarkan beberapa paku dari mulutnya ketika muntah. Ki Ular Topo mendatanginya dan memukul dada orang itu hingga pingsan. Setelah orang itu siuman, ia tersembuhkan dari santet yang menderanya. Esok harinya, ada kabar seorang dukun santet meninggal dunia yang tidak jauh rumahnya dari rumah Ki Ular Topo.
Yang lebih menarik lagi, saya dan Mas Bimo pernah diajak oleh Ki Ular Topo pergi ke tempat pengungsian korban bencana lumpur panas Lapindo Brantas. Disana Ki Ular Topo membagi-bagikan bantuan kepada masyarakat dengan total dana yang dikeluarkan -/+ Rp2 miliar. Pada saat itu, saya dan Mas Bimo tentulah bingung darimana Ki Ular Topo mendapatkan uang segitu besarnya. Keanehan-keanehan sekaligus keajaiban-keajaiban tersebut membuat saya takjub dan memutuskan untuk berguru supranatural dan spiritual kepada Ki Ular Topo.
Mulai awal tahun 2011, Ki Ular Topo sering menerima banyak orang datang ke rumahnya meminta bantuan keuangan dan mereka semua mendapatkan apa yang mereka harapkan dari Ki Ular Topo. Berdasarkan penjelasan Ki Ular Topo kepada saya dan Mas Bimo, pada akhir tahun 2010, Ratu Kidul mendatangi Ki Ular Topo lagi untuk menyempurnakan Ilmu Ular Topo yang Beliau pelajari selama 9 tahun. Ratu Kidul memerintahkan Ki Ular Topo untuk mulai menerapkan totalitas Ilmu Ular Topo pada awal tahun 2011.
Saya dan Mas Bimo awalnya bingung bagaimana dan darimana asalnya uang-uang berjumlah besar yang ada pada Ki Ular Topo dan Beliau berikan kepada orang-orang yang datang meminta bantuan kepadanya. Saya beranikan diri menanyakannya kepada Beliau dan Beliau menjelaskan kepada saya. Ternyata Ratu Kidul mempunyai anak-anak buah berwujud siluman ular yang didapatkannya ketika Ratu Kidul menaklukan Ratu Siluman Ular yang juga terkenal yaitu Nyai Blorong.
Siluman-siluman ular itu mempunyai kemampuan mengambil uang-uang simpanan para koruptor juga para mafia di seluruh wilayah nusantara yang biasanya disimpan di lokasi-lokasi penyimpanan rahasia mereka. Mereka bergerak setiap hari di malam hari menghimpun uang-uang tersebut semenjak Ratu Kidul mengamanahkan Ilmu Ular Topo kepada Ki Ular Topo.
Sumber : google