Pesugihan
Jaran Penoleh berasal dari daerah perbatasan Jawa Barat dan Jawa
Tengah. Disana ada petilasan (tempat bersejarah) aatau punden (tempat
yang dipuja-puja) berupa makam kuda. Disini ada juru kunci (orang yang
merawat makam keramat). Juru kunci ini merupakan penghubung antara setan
dengan orang yang mencari kekayaan.
Setelah berhasil melakukan
perjanjian dengan setan si pencari kekayaan akan pulang kerumahnya dan
menyediakan satu kamar khusus untuk setan kuda tersebut. Pada setiap
hari tertentu (misalnya Jumat Kliwon), si pencari kekayaan akan masuk
kedalam kamar tersebut kemudian setelah melakukan ritual tertentu ia
akan bertingkah seperti seekor kuda, lengkap dengan suara ringkiknya
yang mendirikan bulu roma.
Itu berarti dia telah kerasukan setan kuda.
Tingkahnya pun akan seperti kuda, Kakinya akan dihentakkan ke lantai
hingga hancur tegelnya. Hal itu berjalan sepanjang malam hingga pagi
tiba. Selesailah ritual
pesugihan Jaran Penoleh, dan keluarlah si
pencari kekayaan dari kamarnya dalam keadaan letih. Tapi kekayaan akan
segera datang .
Kegiatan semacam itu akan berjalan terus sepanjang
hidupnya, hingga suatu saat dia sudah tidak kuat lagi menjadi kuda satu
malam, berarti kematian segera tiba ...... Ia akan mati dengan kepala
menoleh kebelakang, tanpa bisa ditolehkan kedepan lagi. Keluarganya akan
menanggung malu akibat bisik-bisik tetangga yang menggunjingkan aib
tersebut, dan kekayaanpun akan segera menghilang pula ..
Hidup Sudah Menjadi Takdir, Tapi Nasib Bisa Dirubah