Cerita ini berawal dari ketidakcocokan pendapat antara tanteku dan nenekku. Tanteku yang waktu itu memang belum memiliki rumah sendiri alias masih tinggal di rumah nenekku, pada suatu hari terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan tanteku pergi dari rumah nenek dan pindah ke suatu rumah kontrakan milik seorang haji di desanya. Lucunya rumah kontrakan tersebut berada di depan rumah ibunya sendiri yang tidak lain adalah nenekku,wkwkwkwk #lol :D
Tanpa pikir panjang tanteku langsung membayar lunas uang kontrakan selama satu tahun ! yah... mungkin merasa nyaman di rumah tersebut karena rumahnya besar dan harganya tergolong murah dibandingkan kontrakan lainnya yang sangat mahal. Waktu hari pindahan, aku ikut membantu beres-beres rumah tersebut atau lebih tepatnya sambil melihat-lihat. Walaupun bagus tapi dari pandanganku rumah tersebut memiliki kesan pertama yang buruk. Waktu pertama menginjakan kaki di rumah itu hawanya berbeda, terasa sangat dingin dan tidak bersahabat.
Waktu itu aku berpikir sepositif mungkin, mungkin ini hanya perasaanku yang memang pernah melihat hal-hal menyeramkan, jadinya keterusan berpikir tentang hal-hal demikian. Aku pun iseng-iseng foto-foto sama saudara-saudaraku pada momen tersebut, dan secara tidak sengaja waktu aku lihat hasil foto-foto tersebut di hpku, ada satu foto yang menarik perhatianku yaitu foto halaman depan rumah yang banyak tanaman hiasnya, bukan tanaman hias yang indah yang membuatku “kagum” tapi sebuah bayangan hitam tinggi besar diantara tanaman tersebut.
Dalam hatiku aku yakin bahwa itu adalah penampakan yang tertangkap kamera, aku langsung memberitahukan ke semuanya di rumah itu biar mereka sedang sibuk, tapi percuma saja, tidak ada yang percaya. Tapi waktu aku menunjukan foto itu ke ibuku waktu aku sudah pulang ke rumahku, ibuku percaya bahwa itu makhluk lain dan menyuruhku untuk menghapusnya, aku iya kan saja menghapusnya padahal aku hanya berpura-pura. Rupanya ibuku penasaran dan secara diam-diam menghapus foto tersebut dari hpku. Kata ibuku “pamali”, takut terjadi sesuatu padaku. (kecewa deh) :/
Waktu berjalan cepat, sudah 6 bulan tanteku tinggal disana bersama suaminya dan anak lelakinya yang waktu itu masih kelas 3 SMP. Suatu hari tanteku jatuh sakit, dia dibawa ke rumah sakit dalam jangka waktu yang cukup lama, sempat tidak sadarkan diri beberapa hari atau istilahnya koma. Dokter bilang terkenan demam berdarah, tapi ketika demam berdarahnya dinyatakan sembuh tanteku masih sakit-sakitan juga, dan dokter tidak tau itu penyakit apa. Sampai akhirnya tanteku dibawa pulang dari rumah sakit. Dia dibawa pulang bukan ke rumah kontrakannya tapi ke rumahku, mengapa??? Disinilah semuanya akan terungkap!!
Setelah kondisinya agak membaik semua anggota keluarga menanyakan tentang alasan kenapa tidak mau pulang ke rumah itu, dan yang paling antusias adalah aku yang waktu itu masih kelas 1 SMA. Aku sudah mencium telah terjadi sesuatu di rumah “mencurigakan” itu. Demi apa pun aku bisa merasakannya...!
akhirnya tanteku cerita juga.
Hampir setiap malam dia didatangi makhluk bertubuh besar berwarna hitam legam yang sering menatapinya di tempat tidur. Tidak tau apakah makhluk itu berniat mencekik,menakut-nakuti atau ingin melihat saja. Dan yang pasti ketika makhluk itu ada tanteku hanya bisa terpaku seperti patung dan balik menatapi makhluk itu. Tanteku tidak pernah menceritakan pengalamannya itu karena khawatir suami dan anaknya ketakutan dan minta pindah sedangkan uang kontrakan selama satu tahun sudah dilunasi dan tidak bisa diambil lagi. Waktu itu aku hanya berharap semoga sakitnya tanteku ini tidak ada hubungannya dengan makhluk tersebut.
Semakin hari tanteku semakin parah, terkadang dia tidak sadar. Dia tidak mau dibawa ke rumah sakit lagi karena dia merasa ini bukan penyakit yang harus ditangani oleh dokter. Setelah bermusyawarah dengan saudara-saudara, kami memutuskan untuk memanggil Kyai A dari Cirebon (aku lupa namanya, mungkin nanti aku tanyain ke ibuku, hehe).
Menurut beliau, sebenarnya jiwa tanteku sudah jauh dan sulit untuk dapat dikejar lagi. Tanteku tinggal menunggu waktu saja. Rupanya makhluk tersebut adalah makhluk jahat peliharaan pemilik kontrakan yang dikurung di rumah itu. Mendengar perkataan kyai tersebut semuanya menangis.
Kamis sore, 22 November 2007, aku baru pulang sekolah. Dari kejauhan aku melihat di depan rumahku berkibar bendera kuning. Yah.. tanteku meninggal dunia. Aku tidak bisa percaya waktu itu karena aku begitu dekat dengannya. Aku sangat kagum waktu melihat jenazahnya yang terbaring di ruang tengah, mengapa? Wajahnya tampak berseri-seri begitu bercahaya bahkan wajahnya seperti ingin tersenyum.
Sampai sekarang aku berpikir, tanteku ada di tempat yang indah disana, dia tidak sedang dipekerjakan seperti budak selayaknya tumbal-tumbal pesugihan. Mana mungkin manusia yang meninggal dengan cara yang mudah dan wajah yang berseri-seri, dibuat menderita oleh setan-setan itu. Dia sedang tersenyum di sisi rahmat Allah.. Amin..
Sumber :
EVIE LOVE CHELSEA
Hidup Sudah Menjadi Takdir, Tapi Nasib Bisa Dirubah